BULAN RAMADHAN ADALAH BULAN PENDIDIKAN

BULAN RAMADHAN ADALAH BULAN PENDIDIKAN

  
Sekarang kita sudah berada dalam bulan Syawal 1440 H, dimana bulan syawal dalam sistem kalender Islam adalah bulan ke sepuluh yang lamanya 29 hari. Bulan Syawal disebut juga bulan Bahagia karena pada tanggal 1 Syawal adalah hari raya Idul fitri yang di rayakan oleh umat Islam diseluruh dunia. selaian itu Bualan Ramadhan disebut juga bulan Pendidikan.

Saya selaku Kepala sekolah mengajak kita semua yaitu guru guru, pegawai TU serta siswa siswa SMP Negeri 4 Tandun, marilah kita Aplikasikan, kita Implementasikan atau kita terapkan pada bulan Syawal ini dan bulan bulan seterusnya apa apa saja pendidikan yang kita peroleh pada bulan Ramadhan kemaren.

Sama halnya sekolah kita ini sebagai lembaga Pendidikan. Sebagai Pendidikan mempunyai beberapa Komponen, seperti ada peserta didik, ada Pendidik, ada wadahnya, ada Materi Pendidikan ( Kurikulum ) kemudian ada Tujuan pendidikan. Kalau kita Korespondensikan denngan sekolah kita maka yang menjadi peserta didik adalah siswa siswi dari kelas VII sampai dengan kelas IX, Pendidik adalah semua Bapak/Ibu guru dan pegawai TU, materi atau kurikulum adal Silabus atau Kurikulum 2013, Wadahnya adalah Gedung sekolah, dan Tujuan Pendidikannya adalah secara Nasional yaitu membentuk Manusia Indonesia seutuhnya. Dengan demikian begitu juga dengan bulan Ramadhan sebagai bulan Pendidikan. Peserta didiknya adalah umat islam, Pendidiknya Allah SWT, Nabi Muhammad SWA, Ulama/Ustad, Kurikulumnya Firman Allah SWT, Hadist Rasullah, Fiqih. Wadahnya Bulan Ramadhan, Tujuannya adalah yaitu tujuan Puasa Membentuk manusia Yang bertakwa. sebagai mana Firman Allah swt dalam Surat Albaqarah ayat 183 berbunyi sebagai berikut :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُالصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,( Al Baqarah : 183 )

Takwa adalah menjalankan seluruh perintah Allah SWT dan meninggalkan segala larangannya. Untuk mencapai takwa itu Ramadhan mendidik kita yaitu : 

1. Mendidik diri menjadi pribadi yang lebih tabah serta sabar.
Kita menjalankan puasa bukan hanya menahan lapar serta haus. Akan tetapi dengan kita melakukan puasa maka kita dapat dilatih untuk terbiasa bisa menahan amarah, dan tak berburuk sangka pada orang lain. Serta kita akan terbiasa untuk bersabar menghadapi suatu hal, tak mudah untuk terpancing oleh omongan – omongan orang lain mengenai diri kita. Jadi, dengan demikian kita bisa jadi pribadi yang sabar serta tabah tidak hanya saat puasa saja, tetapi setiap saat. 

2. Mendidik menjadi orang yang lebih disiplin
Seseorang yang menjalankan puasa, hidupnya akan lebih teratur. Sebagai contoh kita yang tidak terbiasa bangun pagi, dengan menjalankan puasa maka kita semakin lebih teratur bangun pagi untuk menjalankan makan sahur. Serta untuk yang makannya tidak teratur, dengan puasa makannya dapat teratur yakni saat sahur serta berbuka puasa. Dengan terbiasanya bangun pagi, maka di saat-saat setelah itu hidupnya akan teratur serta yang pasti tak malas untuk bangun pagi.

3. Mendidik diri kita menjadi lebih bersyukur
Sewaktu kita menjalankan ibadah puasa, kita hanya makan dua kali di waktu berbuka puasa serta saat sahur. Dengan demikian, maka kita semakin lebih merasa bersyukur dengan apa yang kita makan selama ini saat kita tak berpuasa. Dengan demikian rasa syukur itu dapat muncul pada diri seseorang itu.

5. Menjadikan seseorang lebih peduli sesama 
Sesama muslim merupakan saudara. Serta ikatan itu saat puasa begitu terjalin dengan erat. Hal semacam ini bisa kita lihat dari beberapa contoh, diantaranya yaitu memberikan makan tajil untuk berbuka, dengan cara cuma – cuma (berbuka puasa gratis), Shalat berjama’ah, saling berbagi pengetahuan agama, dan rutinitas ini akan terjalin serta terbiasa di saat tidak berpuasa.

6. Mendidik diri kita supaya Mempererat silaturahmi
Dengan kita menjalankan ibadah puasa, serta kita setiap malam menjalankan shalat tarawih secara berjama’ah dan mengaji di masjid. Maka dengan adanya aktivitas seperti itu setiap hari menjadikan setiap hari bertemu, jadi yang awalnya tak pernah bertemu jadi bertemu, yang umumnya tak akrab jadi akrab. Serta rutinitas ini akan berlanjut di bulan – bulan di luar bulan puasa.

7. Mendidik diri kita agar meningkatkan Ibadah.
Semua hal atau perbuatan baik bernilai ibadah. Terlebih di bulan ramadhan, bulan dimana pahala kita dilipat gandakan. Dengan membiasakan diri di bulan ramadhan untuk berbuat baik, maka kita akan punya kebiasaan di hari – hari di luar bulan ramadhan.

8.Mendidik diri kita untuk Membiasakan diri berhati – hati dalam berbuat
Dengan menjalankan ibadah puasa, maka kita akan menghindari hal – hal yang bisa mengurangi pahala puasa kita yakni dengan menjaga lisan, perbuatan serta hati. Dengan demikian sesudah kita membiasakan diri berbuat baik di saat puasa, kita akan terbiasa dan akan berhati – hati dalam melakukan tindakan. Karena ingat kalau Allah swt tahu segalanya yang kita lakukan.

9. Mendidik diri kita untuk Hidup sederhana.
Ketika kita makan di saat berbuka, tentu kita akan merasakan begitu enaknya berbuka puasa itu meskipun berbuka hanya dengan air putih serta sesuap nasi. Dengan merasakan hal semacam itu, tentu kita akan sadar serta kita semakin lebih menghargai makanan dan akan melatih diri kita untuk lebih sederhana dalam hidup. Karena sebenarnya Allah swt tak menyukai hal yang terlalu berlebih. Serta lebih menyukai hal yang sederhana.

10. Mendidik diri kita agar selalu menjaga keseimbangan hidup
Berpuasa, merupakan bentuk ibadah seorang hamba pada Allah swt. Serta sebenarnya Ibadah merupakan kewajiban kita sebagai manusia dan seorang hamba Allah swt. Dengan menjalankan puasa, maka kita sudah menjalankan kewajiban untuk bekal kelak di akhirat. 

Dan keseimbangan hidup kita yaitu kebutuhan dunia serta akhirat, dengan kata lain dengan berpuasa maka kita sudah menjalankan kebutuhan akhirat serta sejenak meninggalkan kebutuhan dunia. Karena kebutuhan dunia bila diikuti akan tak ada ujungnya atau mungkin dengan kata lain kepuasan dari diri manusia tak ada ujungnya. Tetapi yang perlu diingat kepentingan dunia serta akhirat harus seimbang.

11. Mendidik diri kita agar Menjadi pribadi yang lebih baik 
Saat menjalankan ibadah puasa, kita harus menghindari perbuatan – perbuatan yang bisa mengurangi pahala puasa. Siapa sih yang menginginkan pahala puasa kita berkurang serta hanya memperoleh rasa lapar serta haus. Pasti tidak bukan? Jadi kita harus bisa mengontrol emosi, dan perbuatan – perbutan yang buruk.

Sekarang kita sudah dalam bulan Syawal,  walaupun kita sudah tidak berpuasa, sebaiknya kebaikan – kebaikan yang sudah kita lakukan pada bulan puasa tetaplah berlanjut. Dan kita bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik dan menjadi muttaqin yaitu orang orang yang bertakwa kepada Allah SWT.

Komentar